Setelah menikah, aku dan suami memang ngebet ingin punya momongan. Gak perlu rumah, mobil, perabotan dan lain-lain. Tapi memang cita-cita setelah menikah adalah punya anak.
Lucunya, 1 bulan setelah menikah aku langsung menstruasi. Gagallah harapan punya anak langsung. Galau. Padahal berhubungan mengikuti pola dan masa subur. Maklum karena lulusan sains aku bener-bener tau kapan masa subur dan pola seperti apa yang diharuskan berhubungan. Hehehe. Tapi kadang kenyataan tidak sama seperti teori.
Karena galau aku langsung periksa sistem reproduksi ke salah satu dokter perempuan di PHC, surabaya. Beliau bilang kalau semua sistem reproduksiku normal dan malah menertawakanku karena aku baru 1 bulan menikah, katanya dinikmati aja dulu pacaran halal, pelan-pelan karena nanti juga di kasih kok. Kemudian di resepkan vitamin. Jujur aja vitamin yang di resepkan sama seperti vitamin yang aku konsumsi (karena pengen hamil aku mengonsumsi susu dan vitamin penunjang asam folat yang baik buat persiapan hamil), so aku gak beli resep dokternya deh.
2 bulan setelah nikah. saat itu bulan ramadhan, aku belum menstruasi juga. Aku PD donk siapa tau ikhtiar dan doaku dikabulkan Allah SWT, akhirnya aku beli Test pack murah (cuma 5ribu) tapi setelah di cek ternyata negatif. 2 minggu juga gak halangan, aku cek masih negatif juga. Aku tes sampe tiga kali. Galau kan. Takut ada yang kenapa-kenapa sama aku. Suami menyuruhku sabar, dan coba tes ketika idul fitri. Akhirnya aku membeli test pack yang agak mahal berharap 3 test pack yang murah kemarin salah. Hasilnya Aku bengong. Di kamar mandi masih takjub, aku mendapat dua garis di test packnya. Haru banget. Aku langsung pamerin ke suami, dia kaget campur seneng. Akunya sambil nangis 😂 . Bener kata suami emang kudu idul fitri di tesnya. Dari situ aku percaya kalau ridho suami itu ridho Allah SWT juga. Lha buktinya apa yg di bilang suami ada benernya.
Aku Dihamili Oleh Temanku
Gak nyangka ternyata teman sekelas pas SMP ini bisa menghamiliku. Paling gak nyangka ternyata dia jodohku. Padahal dulu pas sekelas kita biasa aja. Gak ada tanda-tanda malah. Gak nyangka juga dia bakal jadi bapak dari anak-anakku. Jodoh hanya Allah SWT yang menentukan dan mengetahuinya jauh sebelum kita lahir.
Pencarian Dokter Obgyn
Aku tipe orang yang cocok-cocokan. Jangankan dokter, teman bahkan pasangan aja cocok-cocokan. Hehe. Dokter yang menanganiku kudu perempuan, pinter dan komunikatif. Begitu pikirku saat awal awal hamil. Aku sudah mencoba beberapa dokter dan rumah sakit di surabaya (mungkin kalian bisa baca postinganku di instagram @revaiasha tentang dokter obgyn).
Dokter yang menanganiku pertama kali dari melihat sistem reproduksi sampai usg di 9 minggu adalah dokter eighty yang praktek.di PHC surabaya (juga praktek di RS siloam, RSIA kendangsari merr). Sayangnya dokter favorit ibu hamil ini kurang komunikatif (menurutku), mungkin karena pasiennya banyak dan dia capek jadi jawab seadanya. Tapi dokter ini friendly karena beliau memberikan nomor hp dan Whatapps yang bisa dihubungi kapan saja.
Kemudian aku beralih ke dokter Ariefandy di RS Al Irsyad, dia dokter cowok. Aku dapat rekomendasi dari tetangga bahwa dia orangnya komunikatif dan enak diajak diskusi. Aku kesana deh. Aku udah gak peduli dokternya cowok yang penting dia tau apa yang aku mau dan komunikatif. Ternyata bener, selain cakep, hehehe, beliau lebih banyak omong, aku gak tanya pun beliau kasih saran dan solusi. Jujur aja kalo ke dokter obgyn aku bingung mau tanya apa. Soalnya aku udah tau semua,bahkan permasalahan ibu hamil. Bukan sombong tapi aku tau karena aku memang lulusan sains di tambah aku kepo jadi kalau kepo ya aku tanya ke mbah google. Hahaha. Jadi aku memang butuh yang kaya dokter yang satu ini. Aku gak tanya tapi beliau udah dijelasin. Hahaha. Aku cocok dengan dokter ini dan seteruskan akan pakai jasanya 😀
Aku sempet flek coklat 3 hari diusia 16minggu kehamilan. Karena terlalu panik, aku langsung ke RS Al irsyad, karena hari itu dokter Ariefandy gak lagi praktek, jadi di handle sama dokter dini. Sayangnya kesan pertama beliau membuatku gak ingin ditangani beliau lagi. Dia ketus kalau jawab sih. Kan syedih. Apa lagi aku di diagnosa kena plasenta previa (ari-ari di bawah), bisa aja pendarahan dan harus operasi. Keluar dari ruangan aku shock dan nangis.
Pas aku memastikan ke dokter Ariefandy lagi, aku gak papa kok. Plasentaku normal dan ada di atas. Mungkin kemarin dokter dini kurang teliti, dan memang beliau pas meriksa aku cepet banget gak sampe' 1 menit. Mungkin karena pasien banyak jadi keburu-buru periksanya. Atau bisa jadi aku memang mngalami plasenta previa tapi plasentanya tumbuh naik ke atas sehingga dokter ariefandy bilang plasentaku diatas.
Kemudian aku periksa ke RS Haji surabaya. Disini dibedakan poli hamil dan poli kandungan. Aku milih poli hamil dan yang menangani dokter Eddy. Sayangnya di poli ini tidak ada alat USG nya. Aku kecewa. Jadi aku diperiksa biasa seperti diperiksa bidan seperti DJJ, letak janin, panjang rahim, tensi dan berat badan, Terus aku bilang ingin USG, kemudian di arahkan ke ruangan lain lho. Agak jauh dari poli hamil karena beda gedung dan dengan dokter yang berbeda, dokter sukamto namanya. Aku diperiksa dan semua normal. Ukuran janinku ternyata besar. Hahaha. Dari situ aku menjaga pola makanku biar anaknya gak besar banget. Hehehe
Aku periksa fetomaternal di usia kandungan 27minggu di RSIA Putri surabaya.
Fetomaternal adalah cabang ilmu dari sub spesialis obstetri dan ginekologi (kebidanan dan kandungan) yang mencakup skrining pada organ reproduksi untuk mengetahui kelainan pada janin dan ibu biasanya pada kasus kehamilan beresiko tinggi. Usg bisa 30-60mnt.
Fetomaternal beda dengan usg 4D. Tapi di dalam fetomaternal include usg 4D. Usg 4D biasanya just for fun, biasanya cuma lihat muka tanpa melakukan skrining organ janin dan ibu. Makanya harga usg 4D macam-macam
Niat awal gak pengen melakukan fetomaternal apa lagi usg 4D, tapi karena rasa kepo yg tinggi dan pengen tau organ janin lebih detail karena takut ada apa-apa, akhirnya huntinglah RS di surabaya yang bisa melakukan fetomaternal. Hunting dimulai dari cari referensi tentang fetomaternal, dokter (kareba gak semua dokter obgyn bisa, hnya khusus dokter fetomaternal/yanh di akui level madya). Memutuskan ke RSIA Putri krn dari semua RS yang ditelpon cuma RSIA ini yg jadwalnya pasti, dokter selalu ada, tepat waktu, resepsionis ramah dan menguasai informasi fetomaternal secara detail.
Pas di usg, aku emang agak cerewet, tanya apa anakku pengidap down syndrome, bibir sumbing, trisomi 13, jantung bocor dan apa jantungnya ada 4 katup, mutasi gen, dll. Sampe dokternya bilang "sek ya bu, pelan-pelan dlu, belum keliatan" 😂. Hasil dari fetomaternal menyatakan anakku dan aku normal semua, lucunya pas diliat mukanya ternyata mirip bapaknya. Terutama idung, pipi, bibir (ntah yg mirip aku apanya) Dari rsia ini aku dpt hsil skrining semua organ janin dan aku. 4 foto usg 4D (3 muka, 1 kelamin), 16 foto usg 2D, CD yg isinya file 30 foto usg 2D, 4 foto usg 4D, 10 video pergerakan janin (dokternya baik padahal kalau ke pasien lain foto dan videonya dikit, gak sebanyak aku😀), buku, juga tas. Oia, dokter yang menanganiku dokter adityawarman, beliau dosen di unair dan juga senior ttg fetomaternal di surabaya.
Aku puas ke RSIA Putri, pegawai dan dokternya ramah2, gak rame, tepat waktu, gak antri, tempatnya bersih pula. Oia kalau teman-teman mau fetomaternal juga disarankan di usia kndungan 20-28week, kalau lebih dari itu bayi terlalu besar, air ketuban dikit, pergerakan janin terbatas, beberapa organ kurang terlihat jelas.
Ketika aku gk pengen gonta-ganti dokter lagi. Eh dokter ariefandy lg kluar kota nglanjuti studinya. Trus galau mau ke dokter siapa lagi kan soalnya dokter yang lain sifatnya gk kya dokter ariefandy.. Akhirnya aku ke dokter budi krn rujukanku masih ada. Eh ternyata orangnya enak juga. Sebelas duabelas kya dokter ariefandy. Sepertinya cukuplah aku gontaganti terus. Ke dokter budi aja sampai lahiran
Bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar