Sabtu, 15 Februari 2025

Kurang apa ya?

 


Aku kurang apa ya?

insecure terbesarku adalah ketika banyak orang yg memujiku tapi aku belum cukup untuk memenuhi ego dari seseorang yang kurang bersyukur. 

Aku tidak akan bertanya kurangku dimana? karena aku selalu melakukan sesuatu secara totalitas. tapi jika aku sudah merasa bahwa "aku diabaikan, aku dibuang, aku disia-siakan, tidak dicari, merasa feeling lonely" aku akan pergi sebagai bentuk menghargai perubahan seseorang tersebut. 

Selasa, 04 Februari 2025

Love Language-ku

Akhir-akhir ini aku sering galau, sedih. Ya hanya aku aja yang tau sih, jarang ngshare dan update story juga. Setelah aku pikir-pikir kenapa aku seperti ini ternyata ada yang seharusnya aku isi dayanya alias perlu di chas, yaitu energi love language ku. Hahaha. Memang beberapa hari kebelakang beberapa minggu kebelakang tuh rasanya nano-nano... 

Aku mulai dari masa remaja dulu ya. Cerita alay ketika dekat dengan cowok yang menurutku berkesan until now. Dulu mereka sering mampir dan baca blog ini kok. Kalaupun nanti mereka baca lagi sih ya gakpapa lah. Udah Belasan Tahun yang lalu juga dan udah jadi masa lalu.. Oke, mulai yaaa....

Jadi di 2009 di Akhir masa SMA ku, aku dekat dengan seseorang. Dia saat itu kuliah. Jujurly, dia pintar, aku gak bisa nolak pesona orang pintar. Kita sering ketemu, eh gak sering-sering juga sih. Yang jelas kita pernah ke tepi laut, dan pernah nonton bioskop. Tapi komunikasi kita buruk. Dia selalu SMS aku 3 sampai 4 hari bahkan 1 minggu baru kasih kabar dengan alasan sibuknya dia. Aku menyadari ternyata aku amat sangat butuh kabar dari dia. Akhirnya aku gak kuat menggalau sendirian, seperti aku di tinggal, tidak di inginkan, feeling lonely terus. Akhhirnya aku memutuskan hubungan di jam 10 malam lewat SMS, dan lucunya langsung di balas sama dia. wkkwkw. Padahal dia kemarin-kemarinnya selalu slow respon. Sekarang dia menjadi Dosen di Kampus swasta di jogja. Dia S2 dan S3 nya di Taiwan (cita-citaku banget bisa kuliah di luar negeri, aku gak bisa malah dia yang bisa. itu benar-benar menyerang egoku. sedih) dan sekarang sudah punya anak 3. 

2010 pas aku kuliah. Dimana aku sedang belum bisa move on dengan pacar sebelumnya, akhirnya aku dekat lagi dengan orang solo. Dia kerja di Pama, perusahan batu bara di kalimantan. Tiap 2 bulan dia sering ke surabaya, menemuiku. Dia full effort banget, baik banget, suka beli-beliin aku, aku kalau sama dia bener-bener like a queen, aku juga gak perlu ngeluarin duit sama sekali sampai-sampai dia membelikan hp blackberry saat itu buat aku. Padahal status kita hanya teman dekat, aku nyaman sama dia karena dia jadi teman curhatku. Tapi ternyata dia punya perasaan lain yang gak bisa aku balas. Ketika aku mulai melepasnya, aku blok semua akses dari bbm, whatsapp, line, ig, facebook. Tapi dia bisa menghubungiku dengan caranya sendiri. Aku salut dia yang gak mudah menyerah. Sebenarnya aku suka di cari seperti itu tapi aku bener-bener gak bisa ngerubah perasaanku ke dia. Ya hanya sebatas teman. Gak lebih. Btw, sekarang dia sudah menikah dengan orang jawa barat dan punya anak 2. Istrinya benar-benar di treat like a Queen. Iri.

Cerita mereka berdua, suamikupun udah tau karena aku pernah cerita tentang mereka. Apakah suamiku cemburu? Nggak. Hahaha. Oke kita cerita suamiku ya. Aku mulai dekat lagi sejak 2013. Awal dekat dia gombal bangetttt. Ilfeel aku. karena aku gak suka di puji, gak suka kata-kata manis. Karena gak pantes aja aku mendapatkan itu. Cuman dia selalu ada, selalu ready, aku minta tolong dia selalu siap. Selalu menghubungi dari pagi sampai tidur meski sesibuk apapun itu. Meskipun yang di tanya "lagi apa?" terus. Hahaha. Ketika aku lagi marah dan menutup semua akses, dia juga mencariku dengan segala akun sosial media yang dia punya. Dia sms, Dia telpon sampai datang ke rumah. Aaarghh, aku pun luluh juga meski dia gak ngetreat aku like a Queen karena aku terlalu mandiri. Tapi dia yang pertama kali aku kenalin ke orang tua. Oia, btw kita gak ada kata jadian, gak ada kata nembak. just mengalir aja kaya air. 

Dari cerita dia atas, tau kan love languangeku apa? aku urutkan dari yang paling atas ya. 
Yup. Nomor satu Adalah quality time. Aku suka di kabari setiap hari, meski sesibuk apapun. Bukan hilang gak ada kabar sama sekali. Karena aku akan merasa feeling lonely. merasa Tidak diinginkan. pokoknuya Banyak overthinkingnya deh. hehehe. 
Aku juga suka ketemu jadi selama dengan mereka aku yang pasti inisiatif ngajak duluan, ketika ketemu kita ngobrol banyak. Deeptalk. Sharing apapun itu. Aku paling suka deeptalk karena semakin mempererat hubungan. Kalau misal gak ketemu, bisa dengan telpon sampai lama banget. karena membangun qualitas waktu bersama. 

Aku pernah luluh dengan 1 orang, hanya hitungan hari karena komunikasi setiap hari, Cepet banget tumbuh rasa sayangnya karena dia menyerang Love language ku yang pertama yaitu deeptalk dengan text, dengan videocall juga telphone. Tapi lama-lama kita jadi asing karena dia mulai hilang-hilangan. wkwkwkw. gak ada kabar, text di baca tapi gak di balas. telpon gak di angkat. padahal masih sayang. Di tambah ketika aku blok dia. Dia malah dibiarin dan gak di cari. Hahaha. Sakit hati banget pokoknya. nangis terus. Memang masalahnya kita dikomunikasi. Bener banget, Kunci dari suatu hubungan adalah komunikasi. wkwkwk.

Nomor dua, Giving Gift. Aku suka dikasih hadiah. Dan tentu aja Aku juga suka memberi hadiah. aku memang minim kata-kata, tapi aku lakuin dengan membeli apa yang mereka mau, apa yang mereka butuhkan, apa yang mereka inginkan. Aku buat sendiri, aku masak sendiri, aku merangkai sendiri, apa saja pokoknya hasil jerih payah sendiri. 

Nomor 3. Act of service. Aku suka dilayani, aku suka orang yang full effort. Aku suka orang yang mengejar dan mencari-cariku meski aku blok berkali-kali. Entahlah mungkin karena aku kemana-kemana bisa sendiri dan mandiri banget, jadi setiap ada yang baik dan ngelakuin service buat ke aku, aku cepat luluhnya

Nomor 4. Physical Touch. mana mungkin aku bisa lupa jika di sentuh orang.

Nomor 5. Word of Affirmation. Aku gak suka di beri pujian, dikasih kata-kata manis. Ya sehingga aku pun juga jarang melakukannya kepada orang. Kalaupun aku melakukannya itupun karena aku tau orang tersebut suka di beri Word of affirmation.

Begitulahh. 

Reva Rensila Iasha di Awal 2025

 Februari 2025.

Sudah lama tidak menulis lagi. Kali ini mau sharing sedikit.

Kehidupanku menurutku sangat membosankan, bagiku yang tidak tau rasa syukur ini. Mari kita mulai dari aku dulu ya. Aku sudah menjadi ASN guru. Butuh 40 menit naik sepeda motor menuju sekolahku, dan 55 menit jika aku menggunakan mobil. Lingkunganku luar biasa, aku mensyukurinya, rekan kerja yang menyenangkan meskipun ada beberapa yang toxic tapi jika tau posisi aku bisa kok menjadikan suasana pertemanan menjadi great moment. Aku sering di percaya mengurusi beberapa hal disekolah, seperti inovasi sekolah, ANBK, dan P5. Aku juga sering menjadi speaker di komunitas sekolah ini. Hanya saja aku tidak ingin menonjol, ketika ada rapat, aku diam saja. Main hp dan tidak mendengarkan, hahaha. 

Anakku, Mafaza sudah kelas 1. Dia akhirnya peringkat 1. Padahal aku jarang mengajarinya, memang dianya saja yang bisa ini itu. Hanya saja aku sering saja marah-marah ke mafaza, entahlah klo ke mafaza aku gak begitu suka jika dia melakukan hal yang salah berulang-ulang padahal sudah di beri tahu buruknya. Misalnya mandi, bagian punggung harus kena air dan sabun juga. Misalnya dia yang selalu ketawa yang menurutku itu gak sopan. Love languange nya act of service and giving gift. 

Anakku, Rumaisha sudah umur 3 tahun. Dia lucu menggemaskan. Ada saja gebrakannya setiap hari. Seperti pakai tas, bando, kalung yang menurutku terkesan jamet. Dia cewek banget, aku seperti melihat aku waktu kecil yang sangat "endel", yah bisa di bilang cerminan diri. Dia mulai cerewet dan suka protes, lebih parah dari kakaknya. Suka komplain dan suka cari perhatian. Love languange nya physical touch dan word of affirmation. Kalau aku bilang dia jelek, dia langsung nangis. wkwkwk. Sukanya dia tuh minta peluk dan minta di sayang.

Suamiku. Sudah hampir 8 tahun menikah ada saja gebrakannya. Aku lebih banyak diem dari pada jika aku berbicara pasti keluar semua kata-kata jelekku.

Orang tuaku masih sehat. dan masih aktif bekerja. Abi yang bulan juni 2025 akan pensiun dan akan mendedikasikan diri untuk antar jemput cucunya kesekolah. Sudah mulai menua, karena sudah mengeluh naik motor itu capek. Jadi kemana-mana bawa mobil terus. 

Umi masih aktif mengejar dan akan pensiun di 2028. Tiap hari selalu jemput mafaza pulang sekolah. Tiap minggu selalu memimpin pengajian. Sudah mulai sperti emak-emak facebook pada umumnya. 

Ada banyak hal yang aku lalui sampai di 2025 ini. Banyak kesempatan, banyak peluang, banyak rejeki. Aku sudah bisa beli-beli tanpa lihat harga. Aku sudah berada di fredom financial. Aku gak punya hutang maupun cicilan. Secara materi aku sudah memiliki segalanya. Aku bersyukur dapat previlige itu. Aku sudah memiliki sudut pandang yang berbeda tentang hidup. Banyak air mata yang aku simpan sendiri sehingga membuatku lebih tegar dan lebih kuat dari biasanya. Aku pun banyak kehilangan dan merasakan kegagalan. Hal yang membuatku lebih dewasa lagi sebagai manusia. Aku lebih sering mengambil keputusan sendiri, sudah tidak perlu diskusi dengan orang tua maupun suami. Akupun mendapat kebebasan, bebas kemana-mana dan mau apa saja. Ikut kegiatan ini itu, pergi keluar kota karena ada event. Ibarat burung yang bebas terbang kemana saja. Tapi sayangnya kadang burung tersebut tersesat dan hilang arah, lupa jalan pulang karena sayapnya yang sering kehujanan dan mulai rontok, kemampuan terbangnya pun mulai berkurang hingga akhirnya siap menunggu waktu ajal menjemput datang.

Hanya bisa berdoa, semoga selalu di dekatkan dengan yang baik-baik, di jauhkan dari yang buruk-buruk. Tapi apapun yang terjadi aku tidak pernah menyesalinya karena selalu ada pembelajaran di setiap hal yang pernah terjadi.

Emmm. tidak tidak tidak. ada hal yg membuatku menyesal. 

2022 Menulis Lagi

Tidak terasa sudah beberapa tahun tidak membuka blog ini. Jujur saja, setelah membaca tulisanku yang dulu-dulu, aku merasa ilfeel . Haahaha. Bagaimana tidak, tulisanku seakan-akan aku yang paling bisa, yang paling tahu, yang paling mampu, dan yang paling bahagia, terkesan sombong ya.

Kali ini aku memulai tulisan untuk sharing keadaanku.

Tahun 2022 di awal tahun, aku seperti berada diujung perasaan gelisah. Campur aduk rasanya. Seakan gak percaya aku mampu melaluinya. Masalah rumah tangga, masalah anak, masalah ekonomi, masalah keluarga yang tidak mampu aku show kan karena mengandung privasi. Media sosial seperti Instagram, Twitter, Youtube, Facebook yang sudah jarang aku tengok. Yang dulu suka pamer ini itu, sedikit-dikit posting biar dapat pujian dan pengakuan. Setiap hari, hiburanku saat ini hanya Tiktok dan Netflix.

Saat menulis ini, aku berada di hadapan anak-anak generasi bangsa yang InsyaAllah membanggakan, yang sedang mengerjakan Penilaian Tengah Semester. Aku seorang guru swasta di salah satu yayasan di Bangkalan, Madura. Padahal sudah menyelesaikan pendidikan magister, tapi memilih menjadi guru. Alhamdulillah. Lebih seru dan menantang sih. 

Aku disibukkan dengan mengurus dua bocil juga ketika dirumah. Yaps, aku sudah memiliki dua anak. Anak terakhir adalah seorang putri, baru berumur 3,5 bulan. Aku merupakan ibu menyusui yang berkerja, yang setiap jam istirahat selalu memompa ASI dan ketika dirumah selalu melakukan breastfeeding. InsyaAllah 2 tahun ASI seperti kakaknya.

Suamiku adalah PNS disalah satu Dinas di Kabupaten Bangkalan, yang sehari-hari malah aku yang duluan berangkat mengajar, karena kerjaannya saat ini lebih santai, dan lebih banyak waktu buat keluarga dan mengurus rumah, tidak seperti pekerjaan sebelumnya. Alhamdulillah, disyukuri.

Kedua orangtuaku masih ada, begitupula dengan kedua mertuaku, adikku, iparku. Alhamdulillah  mereka semua sehat, dan menuju kearah yang lebih baik.

 

11/3/2022

Kamis, 19 Juli 2018

Mengapa Keresahanku Aku Tuangkan Di Blog

Simply aja sih. Di blog lebih panjang buat nulis.

Ma, jangan oversharing

Banyak yang tanya kenapa aku jarang update tentang faza. Karena aku gk ingin ibu ibu yg lain iri.

Faza terlahir sangat istimewa. Bukan karena Faza anakku dan aku memujanya. Tapi karena dia bukan seperti bayi kebanyakan. Makanya aku gak ingin oversharing tentang faza. Nama panjang faza, tempat tanggal lahir faza, perkembangan faza, faza dibeliin apa aja, berat badan dan tinggi badan faza, stimulasi dan treatment untuk faza. Dll

Aku jarang sharing tentang faza di media sosial. Karena aku tau banyak yg lihat dan baca. Pernah aku share faza yg udah 5 bulan bb nya 8 kiloan. Langsung ada yg DM bahwa dia iri liat faza, karena anaknya gak segimbul faza. Aku posting tentang mainan faza, ada yg comment. Aku posting faza pake carrier dan stroller, di comment. Aku pakai pompa asi, di comment. Aku posting tentang baju faza, di comment. Dan masih bnyak lagi, lupa sih. Ok fix. Aku spertinya aku perlu bahas ini

Jadi oversharing yg akhir akhir ini dilakukan oleh ibu ibu tentang anaknya membuat aku semakin miris melihat ibu milenial jaman sekarang. Sebenarnya mereka maunya apa? Ingin dapat pujian? Bangga udah beliin anak ini dan itu? Ingin di cap orang kaya? Bangga kah? Apabedanya dengan sombong? Apa gak punya perasaan kepada ibu ibu lain yg punya anak tapi belum bisa seperti itu?

Kadang sifat dasar manusia itu gak bisa hilang. Sudah jadi watak yg gak bisa diubah. Mau di kasih saran, tapi kalau memang sifatnya kya gitu ya gak bisa. Mau ngoceh sampe berbusa untuk kasih edukasi tapi sifat ibu yg oversharing ya gak bisa juga.

Hanya saja aku tidak ingin seperti mereka.  Biarlah faza aku nikmati. Kalaupun aku posting paling berupa foto atau video tanpa caption. Aku hanya gak ingin ibu ibu lain iri dan dengki. Sama aja aku dosa. Karena aku yg menimbulkan sifat sifat itu

Yah. Semoga ibu ibu lain juga bisa seperti itu. Selama ini aku dikelilingi oleh ibu ibu yg non oversharing. Kalaupun ada yg oversharing karena emang dasar emaknya aja yg narsis.

Btw, narsis itu suatu penyakit lho. Narsis itu ada karena butuh pengakuan kalau dia bisa. Ahhh. Ini termasuk materi psikologi sih. Tanya ajah ke anak psikologi ttg narsis ya 😂.

Semoga kita di jauhkan dari sifat oversharing dan narsis karena akan ada hati yg tersakiti

Minggu, 01 Juli 2018

Diatas langit masih ada langit

Kalau dulu aku tipe manusia yg suka pamer. Dari barang, pencapaian, prestasi, kesuksesan, dll. Tapi sejak Allah SWT menegurku. Aku mulai berhenti melakukan itu. Apa lagi aku sudah punya anak. Aku gak mau oversharing aku bisa apa dan anakku bisa apa.
Karena aku tau, mereka yang pamer dan sombong itu hanya butuh pengakuan kalau mereka mampu seperti dalam posisi itu.

Banyak postingan dan foto yg aku hapus. Gak ingin menimbulkan fitnah maupun ghibah. Bahkan takut terkena penyakit ain. Karena aku tau setiap aku posting pasti ada saja orang yg gak suka. Dari pada bikin tambah dosa. Aku gak posting-posting dah.

Diatas langit masih ada langit. I believe that. Jadi gak perlu sombong bahkan di Alquran, sombong itu dilaknat Allah SWT lho.

Jadi sebenernya agak miris tau teman teman yg seperti itu, dari pamer anaknya yg cakep, anaknya bisa apa aja, anaknya di kasih treatment ini dan itu, pola asuh, barang branded, body langsing, pipi tirus, make up, pasangan, jabatan, profesi, prestasi. Dll.
Hmm
Yasudahlah. Bukan urusanku juga. Yaaa khannnn?

Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com