Rabu, 10 September 2014

Rindu Anak Didikku

Keluarga Besar SMPN Satap Hiliwuku

Setelah 1 tahun mengabdi di daerah orang, akhirnya aku kembali ke rumah orang tua. Merantau, itu hal yang tidak mengenakan terutama  harus berada di daerah NTT. Perasaan selalu rindu orang tua, kebiasaan yang sering aku lakukan, dan teman-teman. Semua berubah sejak aku di Sumba Timur, ya aku ditempat tugaskan
di Kabupaten Sumba Timur, Kec. Matawai La Pawu dengan nama daerah Hiliwuku.

Di Hiliwuku itu mengasikan, apa lagi pengabdianku adalah mengajari anak-anak pelosok. Rasa ingin membagi ilmu kepada mereka sungguh antusias. Apalagi didukung dengan jerih payah mereka untuk datang bersekolah, ya mereka berjalan kaki kurang lebih 16 kilometer untuk pulang dan pergi ke sekolah. Sungguh aku salut dengan semangat mereka untuk menuntut ilmu, meski taraf berpikir mereka masih rendah dari pada anak-anak di kota. Setidaknya mereka punya niat untuk berkembang terutama di pendidikan.

Aku jadi ingat waktu pertama kali aku mengajar. Mereka selalu memperhatikanku, mungkin mereka lebih tepatnya memperhatikan behel yang aku kenakan. Ya, itu hal yang pertama buat mereka melihat gigi di beri Kawat dan briket seperti yang aku gunakan sekarang. Aku paling senang jika aku mengajar IPA, sesuai dengan bidang ilmu yang aku ajarkan, karena disamping aku memberikan pengetahuan, aku juga sering mencari benang merah antara pelajaran dengan alam serta kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Dan mereka menerima informasi itu sangat meyakinkan dan antusias.

Aku suka membagi ilmu, sehingga aku merasa rindu dengan anak didikku disana. Apalagi ketika mereka mulai bermanja-manja kepadaku. Tetapi, Rasa rinduku kalah dengan rasa tidak enakku selama berada di Hiliwuku karena ada satu hal yang membuatku tidak nyaman disana. Yang membuatku ikut membenci Hiliwuku juga dan tidak ingin kembali kesana kembali. Itu sebabnya aku lebih sering berada di kota jika weekend.

Bahkan program dari Dikti yang aku jalani ini ingin mengangkat PNS para sarjana mengabdi dengan syarat harus kembali mengabdi dipelosok lagi. Aku tegas menolaknya. Karena yang aku cari bukan PNS Tapi ketengangan hidup. Toh rejeki orang sudah diatur. Jadi stay cool dan menerima apa yang ada.

Sudah 11hari aku dirumah, jujur aku rindu anak didikku tapi tidak rindu dengan Hiliwuku dan semua yang berkaitan dengannya.

Tidak ada komentar:

Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com